Menteri luar negeri (Menlu) Amerika Serikat dan Iran mengadakan
pembicaraan pribadi yang langka di Jerman untuk membahas kesepakatan
nuklir tahap berikutnya.
Pembicaraan tersebut sebagai upaya untuk mencapai perjanjian definitif untuk mengakhiri sengketa dekade lama atas program nuklir Iran. Demikian seperti dilansir dari Reuters, Minggu (2/2/2014).
Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif bertemu di sela-sela Konferensi Keamanan Munich untuk membicarakan perundingan nuklir antara enam kekuatan dunia. Iran nantinya yang akan melanjutkan di Wina pada 18 Februari 2014.
Pembicaraan ini akan bertujuan untuk menyelesaikan sengketa nuklir setelah Iran setuju, di bawah kesepakatan awal pada November lalu. Saat itu, Iran diminta untuk menghentikan operasi nuklirnya dan sebagai imbalannya akan dibebaskan dari beberapa sanksi.
Disampaikan pejabat di Departemen Luar Negeri AS, dalam pembicaraannya dengan Zarif, Kerry menekankan pentingnya kedua belah pihak bernegosiasi dengan itikad baik dan Iran mematuhi komitmennya berdasarkan kesepakatan interim November.
AS dan Uni Eropa menghentikan beberapa sanksi terhadap Iran di bawah kesepakatan interim, namun Kerry menegaskan kepada Zarif bahwa Amerika akan terus menegakkan sanksi-sanksi lain. Tidak ada komentar dari Iran terhadap pembicaraan itu.
Kerry dan Zarif telah bertemu beberapa kali sejak Presiden Iran moderat Hassan Rouhani terpilih Juni lalu, yang menyebabkan mencairnya hubungan dengan Barat setelah bertahun-tahun konfrontasi permusuhan di antara dua negara.
Sumber : Okezone
Pembicaraan tersebut sebagai upaya untuk mencapai perjanjian definitif untuk mengakhiri sengketa dekade lama atas program nuklir Iran. Demikian seperti dilansir dari Reuters, Minggu (2/2/2014).
Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif bertemu di sela-sela Konferensi Keamanan Munich untuk membicarakan perundingan nuklir antara enam kekuatan dunia. Iran nantinya yang akan melanjutkan di Wina pada 18 Februari 2014.
Pembicaraan ini akan bertujuan untuk menyelesaikan sengketa nuklir setelah Iran setuju, di bawah kesepakatan awal pada November lalu. Saat itu, Iran diminta untuk menghentikan operasi nuklirnya dan sebagai imbalannya akan dibebaskan dari beberapa sanksi.
Disampaikan pejabat di Departemen Luar Negeri AS, dalam pembicaraannya dengan Zarif, Kerry menekankan pentingnya kedua belah pihak bernegosiasi dengan itikad baik dan Iran mematuhi komitmennya berdasarkan kesepakatan interim November.
AS dan Uni Eropa menghentikan beberapa sanksi terhadap Iran di bawah kesepakatan interim, namun Kerry menegaskan kepada Zarif bahwa Amerika akan terus menegakkan sanksi-sanksi lain. Tidak ada komentar dari Iran terhadap pembicaraan itu.
Kerry dan Zarif telah bertemu beberapa kali sejak Presiden Iran moderat Hassan Rouhani terpilih Juni lalu, yang menyebabkan mencairnya hubungan dengan Barat setelah bertahun-tahun konfrontasi permusuhan di antara dua negara.
Sumber : Okezone
No comments:
Post a Comment