Komandan Angkatan Laut Kerajaan Belanda Laksamana Madya Matthieu
Borsboom dan Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia Laksamana Marsetio
dijadwalkan menghadiri peringatan Pertempuran Laut Jawa, di Surabaya,
Jawa Timur, Kamis 27 Februari 2014.
Menurut siaran pers Kementerian Pertahanan Belanda yang dikirimkan oleh Kedutaan Besar Belanda di Jakarta kepada Tempo, Rabu 26 Februari 2014, peristiwa Pertempuran Laut Jawa diperingati di Pemakaman Kembang Kuning Surabaya setiap 27 Februari.
Borsboom dan Marsetio akan mengunjungi pemakaman itu untuk mengheningkan cipta dan meletakkan karangan bunga. Acara peringatan ini juga akan dihadiri oleh perwakilan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.
Kegiatan di Kembang Kuning ini untuk mengenang peristiwa yang terjadi lebih dari 70 tahun lalu. Saat itu, Desember 1941, Jepang melakukan serangan kejutan dengan menghantam armada Amerika Serikat di Pearl Harbor. Sebagai balasannya, Belanda, Inggris, Australia dan Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.
Pasca penyerangan ke Pearl Harbor, keberhasilan pasukan Jepang seperti tak bisa dihentikan. Setelah jatuhnya Hong Kong, Filipina, Malaka, dan Singapura, Hindia Belanda menjadi sasaran yang menarik bagi Jepang.
Pada Februari 1942, Surabaya adalah pangkalan Angkatan Laut utama Sekutu di Asia Tenggara. Dalam tiga hari terakhir pada Februari itu, lebih dari 2000 pelaut dari berbagai negara tewas di laut untuk mempertahankan pangkalan ini.
Pada 26 Februari 1942, sebuah skuadron angkatan laut Sekutu, yang terdiri dari kapal Belanda, Inggris, Amerika dan Australia, dan dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman dari AL Kerajaan Belanda, meninggalkan pangkalan untuk menghentikan invasi Jepang ke Jawa Timur.
Pasukan sekutu itu terlibat pertempuran dengan armada Jepang di utara Surabaya, pada 27 Februari 1942. Tiga kapal perang Belanda, HNLMS Kortenaer, HNLMS Java dan HNLMS De Ruyter tenggelam dalam pertempuran tersebut. Sebanyak 915 prajurit tewas, termasuk Laksamana Doorman.
Pemakaman Kembang Kuning adalah tempat peristirahatan terakhir bagi banyak korban sipil dari kamp-kamp di Jawa Timur, serta personil militer Belanda. Secara total, lebih dari 5.000 orang dikubur di sini.
Kembang Kuning juga disebut sebagai taman pemakaman Angkatan Laut, dengan monumen Karel Doorman di tengahnya. Nama-nama dari 915 prajurit Angkatan Laut yang meninggal dalam Pertempuran Laut Jawa terukir di plakat perunggu di belakang monumen itu.
Sumber : Tempo
Menurut siaran pers Kementerian Pertahanan Belanda yang dikirimkan oleh Kedutaan Besar Belanda di Jakarta kepada Tempo, Rabu 26 Februari 2014, peristiwa Pertempuran Laut Jawa diperingati di Pemakaman Kembang Kuning Surabaya setiap 27 Februari.
Borsboom dan Marsetio akan mengunjungi pemakaman itu untuk mengheningkan cipta dan meletakkan karangan bunga. Acara peringatan ini juga akan dihadiri oleh perwakilan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.
Kegiatan di Kembang Kuning ini untuk mengenang peristiwa yang terjadi lebih dari 70 tahun lalu. Saat itu, Desember 1941, Jepang melakukan serangan kejutan dengan menghantam armada Amerika Serikat di Pearl Harbor. Sebagai balasannya, Belanda, Inggris, Australia dan Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.
Pasca penyerangan ke Pearl Harbor, keberhasilan pasukan Jepang seperti tak bisa dihentikan. Setelah jatuhnya Hong Kong, Filipina, Malaka, dan Singapura, Hindia Belanda menjadi sasaran yang menarik bagi Jepang.
Pada Februari 1942, Surabaya adalah pangkalan Angkatan Laut utama Sekutu di Asia Tenggara. Dalam tiga hari terakhir pada Februari itu, lebih dari 2000 pelaut dari berbagai negara tewas di laut untuk mempertahankan pangkalan ini.
Pada 26 Februari 1942, sebuah skuadron angkatan laut Sekutu, yang terdiri dari kapal Belanda, Inggris, Amerika dan Australia, dan dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman dari AL Kerajaan Belanda, meninggalkan pangkalan untuk menghentikan invasi Jepang ke Jawa Timur.
Pasukan sekutu itu terlibat pertempuran dengan armada Jepang di utara Surabaya, pada 27 Februari 1942. Tiga kapal perang Belanda, HNLMS Kortenaer, HNLMS Java dan HNLMS De Ruyter tenggelam dalam pertempuran tersebut. Sebanyak 915 prajurit tewas, termasuk Laksamana Doorman.
Pemakaman Kembang Kuning adalah tempat peristirahatan terakhir bagi banyak korban sipil dari kamp-kamp di Jawa Timur, serta personil militer Belanda. Secara total, lebih dari 5.000 orang dikubur di sini.
Kembang Kuning juga disebut sebagai taman pemakaman Angkatan Laut, dengan monumen Karel Doorman di tengahnya. Nama-nama dari 915 prajurit Angkatan Laut yang meninggal dalam Pertempuran Laut Jawa terukir di plakat perunggu di belakang monumen itu.
Sumber : Tempo
No comments:
Post a Comment