India berusaha meningkatkan kehadiran Angkatan Lautnya di Samudera Hindia. Salah satu langkahnya adalah dengan meluncurkan kapal induk IAC (indigenious aircraft carrier) buatan pertama India secepatnya pada bulan Agustus nanti.
Uji coba laut tahap pertama kemungkinan dilakukan setelah 10 bulan sejak kapal induk ini diluncurkan Agustus nanti, kata seorang pejabat senior pemerintah India. Namun, kapal induk IAC, yang nantinya akan dinamai INS Vikrant, belum akan ditugaskan setidaknya untuk lima tahun kedepan karena terlebih dahulu harus melalui beberapa pengujian panjang.
Kapal induk ini sedang dibangun di galangan kapal Cochin dan kapal akan segera ke "air" pada 12 Agustus dan selanjutnya dibawa ke dermaga perbaikan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa, kata Commo. K. Subramaniam, ketua dan direktur pengelola dari Cochin Shipyard Ltd. Seluruh pekerjaan untuk lambung akan selesai pada Juni 2014, ia menambahkan.
Kapal induk ini sedang dibangun di galangan kapal Cochin dan kapal akan segera ke "air" pada 12 Agustus dan selanjutnya dibawa ke dermaga perbaikan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa, kata Commo. K. Subramaniam, ketua dan direktur pengelola dari Cochin Shipyard Ltd. Seluruh pekerjaan untuk lambung akan selesai pada Juni 2014, ia menambahkan.
Total dua kapal induk yang direncanakan dibangun oleh India yaitu INS Vikrant (40.000 ton) dijadwalkan tugas pada tahun 2018 dan INS Vishal 65.000 ton dan akan ditugaskan pada tahun 2025. INS Vikrant yang menelan biaya 5 miliar dolar ini setidaknya akan bisa mengangkut 30 pesawat dan helikopter.
Teknisi galangan kapal Cochin telah bekerjasama dengan Angkatan Laut India untuk membangun kapal induk ini selama lebih dari enam tahun. Kontrak untuk pembangunan kapal induk ditandatangani pada tahun 2007, dan keel (lunas) dibaringkan pada bulan Februari 2009, Subramaniam mengatakan.
IAC awalnya ditarget akan masuk layanan pada tahun 2014. Pada tahun lalu, para pejabat India mengatakan bahwa kapal induk itu baru bisa ditugaskan secepatnya pada tahun 2017. Tapi sejumlah faktor telah menyebabkan keterlambatan konstruksi, termasuk kurangnya bahan baja yang tepat dan memadai dari Rusia dan masalah teknis di gearbox dan sistem lainnya, kata seorang pejabat kementerian pertahanan.
Kapal induk India lainnya, INS Vikramaditya, panjang 284 meter dan berbobot 45.000 ton, saat ini masih menjalani uji coba laut dan akan segera bergabung dengan kapal induk (satu-satunya) yang dimiliki India saat ini yaitu INS Viraat. INS Vikramaditya sebelum diakuisisi India dari Rusia bernama Admiral Gorshkov.
Peningkatan kekuatan Angkatan Laut India di Samudera Hindia sangatlah penting, terutama untuk memerangi pembajakan laut, kata Ajay Lele, analis pertahan dari institut Studi dan Analisis Pertahanan yang berpusat di New Delhi.
Teknisi galangan kapal Cochin telah bekerjasama dengan Angkatan Laut India untuk membangun kapal induk ini selama lebih dari enam tahun. Kontrak untuk pembangunan kapal induk ditandatangani pada tahun 2007, dan keel (lunas) dibaringkan pada bulan Februari 2009, Subramaniam mengatakan.
IAC awalnya ditarget akan masuk layanan pada tahun 2014. Pada tahun lalu, para pejabat India mengatakan bahwa kapal induk itu baru bisa ditugaskan secepatnya pada tahun 2017. Tapi sejumlah faktor telah menyebabkan keterlambatan konstruksi, termasuk kurangnya bahan baja yang tepat dan memadai dari Rusia dan masalah teknis di gearbox dan sistem lainnya, kata seorang pejabat kementerian pertahanan.
Kapal induk India lainnya, INS Vikramaditya, panjang 284 meter dan berbobot 45.000 ton, saat ini masih menjalani uji coba laut dan akan segera bergabung dengan kapal induk (satu-satunya) yang dimiliki India saat ini yaitu INS Viraat. INS Vikramaditya sebelum diakuisisi India dari Rusia bernama Admiral Gorshkov.
Peningkatan kekuatan Angkatan Laut India di Samudera Hindia sangatlah penting, terutama untuk memerangi pembajakan laut, kata Ajay Lele, analis pertahan dari institut Studi dan Analisis Pertahanan yang berpusat di New Delhi.
Spesifikasi INS Vikrant
| |
---|---|
Bobot |
40.000 ton
|
Panjang
|
262 meter
|
Beam |
60 meter
|
Draft |
8,4 meter
|
Propulsi
| - 4 General Electric LM2500+turbin gas - 2 shaft 80+MW |
Kecepatan
|
28 knot (52km/jam)
|
Jangkauan
|
15.000 km
|
Kru |
1.400 (jumlah total termasuk kru udara)
|
Sensor | - 1 x Selex RAN-40L - L-band peringatan dini - C/D band radar peringatan dini |
Persenjataan
| - 4x Otobreda 76mm - LR SAM dengan radar multifungsi - CIWS |
Muatan Pesawat dan Helikopter
| - Mikoyan MiG-29K - 8 HAL Tejas - 10 Kamov Ka-31 atau Westland Sea King |
Sumber : Artileri
No comments:
Post a Comment