Friday 2 October 2015

Kerahkan 50 Jet Tempur, Serangan Rusia di Suriah Berlanjut

Serangan militer Rusia di Suriah untuk memerangi ISIS berlanjut dan telah memasuki hari kedua, Kamis (1/10/2015). Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi, bahwa lebih dari 50 pesawat jet tempur dan helikopter militer dikerahkan ke Suriah.

Sebelumnya Kremlin tidak mengungkapkan detail jumlah kontingen militer mereka dalam operasi militer di Suriah. 

Serangan militer Rusia dimulai sejak Rabu kemarin untuk membantu rezim Pemerintah Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad untuk menumpas kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Banyak kelompok teror di Suriah juga diincar militer Kremlin.

”Kelompok udara dikerahkan dalam waktu sangat singkat. Itu mungkin karena kami memiliki sebagian besar perlengkapan dan amunisi yang sudah siap di depot kami di Tartus. Kami hanya perlu memindahkan pesawat kami dan memberikan beberapa peralatan tambahan,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, seperti dikutip Russia Today.

Serangan Rusia di hari kedua, melanda wilayah dekat Kota Jisr al-Shughour, serta daerah di Provinsi Idlib dan Hama. 

Para aktivis oposisi atau pemberontak Suriah juga melaporkan serangan Rusia terjadi di Ghantu di Provinsi Homs, dekat dengan lokasi yang digempur militer Kremlin semalam. Belum ada laporan terkait korban jiwa dalam serangan terbaru itu.

Aksi militer Rusia dipuji rezim Suriah. Tapi, Amerika Serikat (AS) meradang dengan manuver Rusia karena sasarannya juga mengenai kelompok pemberontak moderat yang didukung AS. Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter, mengecam “amukan” militer Rusia di Suriah. Dia menilai, serangan itu tidak ditargetkan pada ISIS.

”Pendekatan Rusia ini pasti gagal,” kata Carter. ”Saya berharap bahwa mereka datang ke sebuah sudut pandang mana mereka mencoba untuk mengejar tujuan mereka dengan cara yang berbeda, yang lebih masuk akal,” katanya lagi.

”Serangan mereka itu tidak muncul di daerah di mana mungkin ada pasukan ISIS,” lanjut Carter. Menurutnya, aksi militer Rusia hanya untuk melanggengkan kekuasaan rezim Assad.

Sumber : Sindo

No comments:

Post a Comment