Tuesday 23 June 2015

China Kecam Barat Kurang Hargai Perannya di PD II

Seorang pejabat senior China mengatakan negara-negara Barat kurang menghargai pengorbanan dan peran negara itu selama Perang Dunia II.

Wang Shiming, wakil ketua departemen propaganda Komite Sentral Partai Komunis, mengkritik negara-negara Barat yang menyepelekan peran China dalam perang itu.

“Orang-orang tertentu di Barat tidak pernah mengakui peran dan posisi China dalam perang anti-fasisme dunia itu,” ujar Wang kepada wartawan ketika ditanya mengapa opini publik Barat selalu mengecilkan peran China.

“Fakta sejarah adalah bahwa dalam perang dunia melawan fasisme ini, perang rakyat China melawan Jepang merupakan satu komponen penting, dan berperan penting di panggung wilayah timur,” kata Wang, sebelum menyebut jumlah warga China yang tewas dan dampak perang itu di negaranya. 


Hubungan China- Jepang sejak lama dipengaruhi oleh sikap yang menurut China sebagai keengganan Jepang menebus penjajahan sebagian wilayah itu sebelum dan semasa Perang Dunia II. Dan Beijing sering mengingatkan hal ini pada rakyatnya dan juga negara lain.

China sendiri bersikap tertutup terkait negara yang akan diundang ke parade peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Asia yang akan diadakan pada 3 September. Tetapi, negara ini mengatakan akan mengundang wakil dari Sekutu Barat yang berperang bersama China saat itu.

Presiden Xi Jinping tampaknya hanya akan ditemani oleh sedikit pejabat tinggi negara Barat di podium parade ini, karena menurut sejumlah diplomat ada keprihatinan pemerintah negara barat terkait masalah-masalah seperti kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin.

Parade 3 September ini akan melalui Lapangan Tiananmen dan menampilkan sejumlah besar senjata baru, wakil dari militer negara asing juga diundang dalam parade ini.

Xi Jinping menghadiri parade 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Eropa yang diadakan di Moskow, tetapi diboikot negara-negara Barat karena peran Rusia dalam krisis Ukraina.

Ide tentara China berpawai melewati Lapangan Tiananmen, yang menjadi lokasi pembubaran demonstrasi pro-demokrasi berdarah pada 1989, juga bisa menjadi alasan para pejabat Barat tidak akan hadir di parade Beijing nanti.


Sumber : CNN

No comments:

Post a Comment