Sunday 3 August 2014

AS-Ukraina Kerjasama Militer, Rusia Geram

Amerika Serikat (AS) dan Ukraina dikabarkan akan semakin memperkuat hubungan mereka dalam bidang militer. Bahkan, AS siap memberikan pelatihan dan perlengkapan militer kepada Garda Nasional Ukraina.

"Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri telah memberitahu Kongres, bahwa kami akan menggunakan dana kontingensi keamanan global untuk melatih dan melengkapi Garda Nasional Ukraina sebesar USD 19 juta,” ungkap juru bicara Pentagon, Laksamana John Kirby.

Menurut Kirby, seperti dilansir Russia Today, Minggu (3/8/2014), pelatihan ini sendiri ditunjukan untuk memperkuat dan mengembangkan kemampuan militer Ukraina dalam konteks menjaga keamanan di dalam negeri.

Sementara itu di sisi lain, Rusia menganggap kerjasama ini dapat memperdalam konflik yang terjadi di Ukraina. Pasalnya, kerjasama ini dilakukan di tengah-tengah konflik internal Ukraina, yang sampai saat ini belum tuntas.

“Langkah yang diambil AS untuk melatih dan melengkapi pasukan Ukraina di tengah semakin gencarnya operasi militer yang dilakukan Kiev, dapat membuat mereka (AS) terlibat langsung dalam konflik berdarah ini,” ungkap Kepala Komite Parlemen Rendah Rusia untuk Keamanan dan korupsi, Irina Yarovaya.

Bahkan, menurut Yarovaya, AS dapat terseret dalam kejahatan perang yang dilakukan oleh militer Ukraina, di mana banyak warga sipil tak berdosa yang telah menjadi korban operasi militer Ukraina di timur negara tersebut.

“Dalam situasi saat ini, di saat pasukan Ukraina terus melakukan operasi mereka di Donbass, AS mendukung mereka (Ukraina) dengan pasokan dana yang besar untuk pelatihan dan melengkapi senjata mereka. Secara tidak langsung AS telah mendukung upaya genosida warga sipil di Ukraina timur dan itu sudah masuk dalam kejahatan perang,” Yarovaya menambahkan.

Hubungan Rusia dengan AS-Ukraina sendiri semakin hari semakin memburuk. AS dan Ukraina terus menuduh Rusia mempersenjatai separatis di timur Ukraina. Sementara Rusia menuduh AS terus mendesak Ukraina agar melakukan serangan di timur Ukraina.


Sumber : Sindo

No comments:

Post a Comment