Sunday 25 May 2014

Obama: Perang Afghan Tuntas Akhir 2014

Pada kunjungan mendadak ke Bagram, Presiden Barack Obama berjanji pada pasukan Amerika Serikat di 
Afghanistan bahwa perang terlama yang melanda Amerika akan berakhir pada penghujung tahun 2014.
Obama mengatakan perang Afghanistan tengah berada pada momen menentukan, dengan pengambilalihan tanggung jawab utama keamanan negeri oleh militer Afghanistan.
Ia lanjut menegaskan bahwa misi perang Amerika Serikat akan tutup buku akhir tahun 2014 dan menurutnya perang Afghanistan akan mendapatkan kesimpulan yang bertanggung jawab.
Presiden Obama langsung terbang kembali ke Washington hari Minggu (25/5), sembari mampir Jerman untuk mengunjungi tentara-tentara Amerika Serikat yang dirawat di Bandar Udara Ramstein.
Kunjungan diam-diam
Kunjungan mendadak Presiden Barack Obama ke Afghanistan dimaksudkan untuk merayakan libur akhir pekan Hari Pahlawan bersama pasukan Amerika di Bandar Udara Bagram, sekaligus menyampaikan terima kasih kepada mereka menjelang berakhirnya perang selama hampir 13 tahun.
Obama hanya singgah selama beberapa jam di Bagram, dan tidak mengunjungi ibukota Afghanistan, Kabul, untuk bertemu dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
Kunjungan mendadak ini digelar seraya Amerika Serikat dan NATO menarik sebagian besar pasukan mereka menuju tenggat waktu akhir tahun.
Rencana ke depan
Obama berencana mempertahankan pasukan Amerika Serikat di Afghanistan dalam jumlah kecil pasca tahun 2014 untuk melatih militer Afghanistan dan menjalani misi antiterorisme.
Namun rencana Obama sepenuhnya tergantung apakah pengganti Karzai mau menandatangani perjanjian keamanan bilateral, yang selama ini tidak mendapat otorisasi dari Karzai yang harus lengser tahun 2014 karena sudah dua kali menjabat.
Kunjungan kali ini menjadi lawatan keempat Obama ke Afghanistan selama menjabat sebagai presiden, namun ini merupakan kunjungan pertama sejak menang pemilihan ulang tahun 2012.
Lebih dari 2.100 tentara Amerika Serikat tewas dalam perang terlama yang pernah dijalani Amerika Serikat dan ribuan lainnyadilaporkan terluka.
Sumber : DW.DE

No comments:

Post a Comment