Tuesday 25 February 2014

Lagi, Australia Dorong Pencari Suaka Kembali ke Indonesia

Australia kembali dilaporkan mendorong para pencari suaka kembali ke Indonesia pada Senin kemarin. 

Ini adalah peristiwa ketujuh kalinya Australia mencegat perahu pencari suaka dan memindahkan mereka ke perahu boat penyelamat lalu didorong ke pulau Jawa.

Diberitakan Sydney Morning Herald, Selasa 25 Februari 2014, para pencari suaka ini dimasukkan ke perahu boat tertutup berwarna oranye. Perahu yang sulit tenggelam ini ditemukan warga di Kebumen, Jawa Tengah sekitar pukul 1 siang kemarin.

Tidak disebutkan jumlah pengungsi di dalamnya. Para pencari suaka dari Pakistan, Iran, Afganistan dan Uni Emirat Arab ini langsung dibawa ke Cilacap untuk dimintai keterangan. Salah satu di antaranya menderita sakit dan dilarikan ke rumah sakit, diduga karena tidak makan selama empat hari.

Kepada polisi, mereka mengaku ditangkap oleh pasukan patroli Australia dan dimasukkan ke boat penyelamat tersebut dan didorong kembali ke Indonesia. Kapten kapal diduga telah kabur.

Total sudah tujuh kali sejak Desember lalu perahu pencari suaka dikembalikan ke Indonesia. Tiga di antaranya menggunakan boat penyelamat sejak 15 Januari lalu.

Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa sebenarnya telah mewanti-wanti tindakan Australia ini tidak akan menyelesaikan ketegangan kedua negara, malah memperburuknya. hubungan Indonesia dan Australia meregang setelah Negeri Kangguru ketahuan menyadap Presiden SBY dan jajarannya.

Sementara itu di pihak Australia, Perdana Menteri Tony Abbott dan Menteri Imigrasi Scott Morrison acuh tak acuh atas peringatan Indonesia tersebut. Abbott menegaskan bahwa Australia akan terus melindungi perbatasannya dengan cara apapun.

Tidak hanya itu, angkatan laut Australia juga dilaporkan telah enam kali melanggar batas perairan Indonesia. Australia berdalih, awak kapal salah kalkulasi koordinat pelayaran.

"Menghentikan perahu adalah masalah kedaulatan dan Presiden Yudhoyono seluruh masyarakat harus mengerti seberapa serius sebuah negara menanggapi masalah ini," kata Abbott di Forum Ekonomi Dunia di Davos akhir Januari lalu. 


Sumber : Viva

No comments:

Post a Comment