Tuesday 18 February 2014

Diplomat Disandera, Aljazair Kerahkan Pasukan Khusus di Utara Mali

Pemerintah Aljazair memutuskan untuk mengirim pasukannya mencari para diplomat yang disandera kelompok ekstremis ”Alijhad wa Attauhid” sejak April 2012 lalu di Mali.

Para diplomat Aljazair yang disandera di Mali terdiri dari Konsul Jenderal negara itu di kota GAO, Boualem Sais, dan dua asistennya, sedangkan seorang diplomat bernama Touati Taher telah meninggal diekskusi kelompok ekstremis. 

Dari sejumlah diplomat Aljazair yang disandera, hanya tiga diplomat yang selamat itupun dalam sebuah kesepakatan pembebasan tahun lalu, Alarabiya.net (7/3/13) melaporkan.

Menurut surat kabar Aljazair "Alkhabar",  pasukan khusus dari unit keamanan Aljazair diterjunkan sejak akhir Januari dalam operasi keamanan untuk memburu pemimpin kelompok Aljihad yang bersekutu dengan al-Qaeda, di bagian utara Mali.

Sumber pihak keamanan mengatakan bahwa pasukan keamanan khusus dalam kontra-terorisme dan urusan keamanan secara intensif melakukan pencarian terhadap jejak diplomatnya. 

Dalam keadaan siaga tinggi selama lebih dari 4 minggu, pasukan tersebut berusaha untuk menyelamatkan nyawa para diplomat yang diculik setelah adanya informasi bahwa mereka dibawah kelompok Jihad ke sutu tempat tersembunyi di utara Mali. 

Pasukan Aljazair akan beroperasi dalam dua hal, yang pertama adalah mencoba untuk membebaskan mereka dalam hal adanya informasi yang akurat tentang tempat pesembunyian dan berkoordinasi dengan pasukan Perancis dan internasional di wilayah Ozoad, Mali. 

Sementara itu,  operasi kedua adalah untuk melanjutkan kontak dengan para pemimpin broker beberapa suku untuk membebaskan para sandera.

Dari sebuah sumber yang dipercaya, Presiden Aljazair, Abdel Aziz Bouteflika memutuskan segera setelah tragedi serangan di ladang gas Amenas bulan lalu untuk meningkatkan  koordinasi keamanan dengan Prancis melawan Al-Qaeda dan batalion'' bertopeng'', di wilayah Ozoad, utara Mali. 

Selain itu, Aljazair juga memutuskan untuk mengirim pasukan khusus dari unit kerja keamanannya dalam melacak dan mencari informasi dari informan lokal di utara Mali guna membebaskan para diplomatnya yang diculik kelompok ektremis sejak April 2013 lalu.

Sumber : Pelitaonline

No comments:

Post a Comment