Tuesday 14 May 2013

Pemberontak Suriah Punya Makanan Baru Favorit, Jantung Tentara Pemerintah

Damaskus, - Oposisi Suriah, Koalisi Nasional (National Coalition) mengecam keras video mengerikan, yang memperlihatkan seorang pejuang pemberontak Suriah memotong jantung tentara Suriah dan memakannya. Ditegaskan bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan moral rakyat Suriah.

"Kantor-kantor berita internasional dan situs-situs media sosial telah mengedarkan klip video yang mana seorang pria mengklaim sebagai anggota pemberontak di Homs, melakukan perbuatan mengerikan dan tidak manusiawi," demikian disampaikan Koalisi Nasional seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (14/5/2013).

"Koalisi Suriah mengecam keras perbuatan ini -- jika memang benar adanya. Koalisi menekankan bahwa tindakan seperti itu bertentangan dengan moral rakyat Suriah, serta nilai-nilai dan prinsip Free Syrian Army," imbuhnya.

Ditegaskan oposisi Suriah bahwa perbuatan tersebut merupakan kejahatan, siapapun pelakunya. "Pelakunya pada akhirnya akan diadili di pengadilan di depan hakim yang jujur dan adil," demikian disampaikan.

Video mengerikan tersebut diunggah secara online pada Minggu (12/5) lalu. Video tersebut menunjukkan seorang pria mengenakan perlengkapan militer yang sedang memegang pisau dan menyayat bagian dada sesosok jenazah, yang disebut sebagai tentara Suriah.

Pria tersebut kemudian menoleh ke kamera dan menunjukkan potongan jantung yang diambil dari jenazah tersebut kemudian menggigitnya.

"Saya bersumpah, kami akan memakan jantung dan hati kalian...," ujar pria tersebut merujuk pada tentara Suriah, seperti dilansir PressTV, Selasa (14/5/2013).

Pria yang ada di dalam video itu diketahui bernama Abu Sakkar, yang merupakan pendiri kelompok militan Farouq Brigade. Identitas Abu Sakkar dikonfirmasi oleh seorang anggota militan di Homs yang mengenalnya secara pribadi. 

Menurut sumber yang enggan disebut namanya tersebut, pria di dalam video mengenakan jaket hitam yang sama dan memakai cincin yang sama dengan Abu Sakkar yang sebenarnya. 

Sumber : Detik

No comments:

Post a Comment